Kaitan Manusia dan Budaya (8)

Sebagai Ilmu Pengetahuan, IBD jelas mempelajarimengenai Manusia dan Kebudayaannya, Jelaskan mengenai Manusianya (Unsur,kepribadian,hakekat) dan Budayanya (Pengertian menurut E.B Taylor, Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi, Sultan Takdir Alisyahbana, Kontjaningrat, Krober dan Kluckhon, Van Peursen. Unsurnya, orientasinya) serta Jelaskan kaitan antara Manusia dan Budaya itu sendiri



A.PENGERTIAN MANUSIA

     Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang tak biasa, dan dapat dipandang dari banyak aspek. Dalam ilmu alam/kimia manusia itu dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk system jaringan-jaringan yang dimiliki oleh manusia, itu merupakan pengertian manusia menurut ilmu kimia. Sedangkan menurut Ilmu Fisika manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. Menurut ilmu Biologi manusia merupakan mahluk biologis yang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia.
     Dalam ilmu-ilmu sosial, terdapat beberapa pengertian, menurut ilmu Ekonomi manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, yang sering disebut homo economicus, sedangkan menurut ilmu Sosiologi manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Menurut ilmu Politik manusia merupakan makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan. Dan menurut ilmu Filsafat merupakan makhluk yang berbudaya yang sering disebut dengan homo-humanus.

B. UNSUR-UNSUR MEMBANGUN MANUSIA

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu:

1)      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait. Yaitu

a. Jasad yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luamya. dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
c. Ruh yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan. daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran. suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahimya kebudayaan
d. Nafs yaitu dalam pengertian diri atau keakuan. yaitu kesadaran tentang diri sendiri

2)      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :

a. Id merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi dengan baik secara langsung. Obyek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalam prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual

b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, yang sering kali disebut sebagai kepribadian “eksekutif”` karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realita, Ego sadar akan tuntunannya di lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku, sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima.

c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir. Superego muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara intimal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan ekstemal. Jadi, superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun positif yang dimulai dari standar moral tingkah laku ini, diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego. Superego dan Id berada dalam kondisi konflik langsung, dan ego menjadi penengah atau mediator.

C. HAKEKAT MANUSIA

Manusia pada saat diciptakan sudah mempunyai hakekatnya sendiri, yang termasuk hakekat dari manusia, yaitu:

a)      Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, dan wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jiwa terdapat didalam tubuh yang tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan surnber kehidupan.

b)      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.Jika dibandingkan dengan yang mahluk lain. Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia yang diberikan oleh Pencipta-Nya. Dengan akal (ratio), manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia untuk marnpu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak dalam menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
 Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
 Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
 Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
 Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan                           dari yang lain.
 Perasaan sosial. yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup                         bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
 Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

c)      Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari beberapa segi, ,seperti anatomi, fisiologi atau faal biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologis, dan sebagainya. Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi kemasayarakatan, kekerabatan, psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.

d)     Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan dalam bekerja dan berkarya. Soren Kienkegaand seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula. Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan, yang diungkapkan dengan kesenian. Dengan etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggung jawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan. Semakin dekat seseorang dengan Tuhan semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh ia dilepaskan dari rasa kekhawatiran.




A. PENGERTIAN BUDAYA MENURUT PARA TOKOH :

 E.B. Taylor
Menurut E.B. Taylor, Budaya ialah suatu keseluruhan yang kompleks meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum, kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang sering dipelajari oleh manusia sebagai bagian dari masyarakat.

 Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjan menerangkan bahwa suatu kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat. Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan perkembangan yang ada di masyarakat

 Sultan Takdir Alisyahbana
Menurut Sultan Takdir Alisyahbana, Budaya adalah manifestasi dan cara berfikir yang dipakai dan mempengaruhi manusia.

 Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, Budaya merupakan sebuah sistem gagasan & rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.

 Krober dan Kluckhohn
A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn menyatakan bahwa da sekitar 179 definisi tentang kebudayaan. Oleh karena itu pemilihan definisi kebudayaan yang tepat sangat sukar.
Krober dan Kluckhohn, menyatakan bahwa kebudayaan adalah pola eksplisit dan implisit tentang perilaku yang dipelajari dan diwariskan melalui simbol-simbol, yang merupakan prestasi khas manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda budaya

 C.A Van Peursen

Kebudayaan merupakan gejala manusiawi dari kegiatan berfikir (mitos, ideologi, dan ilmu), komunikasi (sistem masyarakat), kerja (ilmu alam dan teknologi), dan kegiatan-kegiatan lain yang lebih sederhana

B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur – unsur kebudayaan universal :
 Sistem religi : produk manusia sebagai homo religius.
 Sistem organisasi kemasyarakatan : produk dari mausia sebagai homo socius.
 Sistem pengetahuan : produk manusia sebagai homo sapiens.
 Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi : produk manusia sebagai homo economicus.
 Sistem teknologi dan peralatan : produk manusia sebagai homo faber.
 Bahasa : produk manusia sebagai homo loguens.

 Kesenian : produk manusia sebagai aesticus.

C. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
• Hakekat hidup manusia : hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm
• Hakekat karya manusia : setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya
• Hakekat waktu manusia : hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, masa lalu atau mas kini
• Hakekat alam manusia : ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam

• Hakekat hubugan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal


KAITAN MANUSIA DAN BUDAYA
Manusia dan kebudayaan, memang dua hal yang tidak bias dipisahkan, karena kehidupan manusia sangat terikat sekali dengan kebudayaan. Setiap manusia di muka bumi ini memiliki kebudayaannya masing-masing, oleh karena itulah sebuah kebudayaan memiliki keunikan atau ciri khasnya tersendiri.
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia


Referensi :
http://rosioktaviana.blogspot.co.id/2011/02/unsur-unsur-yang-membangun-manusia-dari.html
https://dimasdzulfi.wordpress.com/2013/03/14/pengertian-unsur-unsur-wujud-orientasi-dan-perubahan-kebudayaan/
Previous
Next Post »
0 Komentar